Mutasi seringkali berkonotasi negatif di kalangan karyawan. Bila mendengar kalimat “si anu sekarang sudah dimutasi ke bagian anu”, banyak yang menyimpulkan bahwa mutasi itu sebagai suatu bentuk hukuman.
Padahal, mutasi bisa berarti netral atau bahkan positif. Mutasi atau dalam bahasa Inggrisnya transfer adalah perpindahan karyawan sebagai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain di perusahaan tanpa mengubah tanggung jawab, gaji atau status. Mutasi dapat atas inisiatif organisasi atau karyawan. Hal ini dapat juga disebabkan oleh perubahan struktur organisasi atau perubahan volume
Mutasi diperlukan karena berbagai alasan, tapi umumnya dilakukan demi kebaikan organisasi atau kenyamanan karyawan.
Mutasi dapat bermanfaat untuk:
- meningkatkan efektivitas organisasi.
- meningkatkan fleksibilitas dan kompetensi posisi kunci.
- menghadapi fluktuasi kebutuhan kerja.
- memperbaiki hubungan antar karyawan.
- mengoreksi penempatan yang salah.
- mengurangi rasa jenuh (monoton).
- mengatur tenaga kerja.
- menghukum karyawan.
Adapun jenis mutasi adalah:
- Mutasi Produksi: ketika ada kebutuhan tenaga kerja dalam satu departemen dan surplus tenaga kerja di departemen lain.
- Mutasi Penggantian: untuk mengganti karyawan yang telah berada di organisasi dalam waktu lama dan memberikan bantuan kepada karyawan lama dari tekanan pekerjaan.
- Mutasi Remedial: untuk memperbaiki kesalahan penempatan atau perekrutan. Jika penempatan karyawan tidak tepat dengan pekerjaannya, mutasi ke pekerjaan lain yang lebih tepat perlu dilakukan.
- Mutasi Multifungsi: untuk meningkatkan fleksibilitas karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan satu departemen ke departemen lain. Mutasi ini sering disebut sebagai rotasi pekerjaan, yang merupakan alat untuk melatih karyawan dengan memberikan pengalaman kerja yang bervariasi dan luas untuk mempersiapkan promosi.