hit counter

Kompetensi Inti

Kompetensi inti (core competence) merupakan kemampuan perusahaan yang dalam mengenai sesuatu sehingga memungkinkannya untuk memberikan nilai unik kepada pelanggan. Kompetensi inti mencakup pembelajaran kolektif organisasi, khususnya tentang bagaimana mengkoordinasikan keterampilan produksi dengan mengintegrasikan beragam teknologi. Kompetensi inti menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan dan membantu berekspansi ke berbagai pasar terkait . Kompetensi inti juga berkontribusi besar terhadap manfaat produk yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.

Bagaimana kita mengetahui kompetensi inti? Bila kompetensi itu sulit bagi pesaing untuk meniru atau mengadakan. Memahami kompetensi inti memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi pada kekuatan yang membedakannya dan mengatur strategi yang menyatukan seluruh organisasinya.

Langkah-langkah:

  1. Temukan kompetensi inti dan kembangkan untuk menjadi kekuatan di seluruh organisasi.
  2. Bandingkan diri dengan perusahaan lain yang berkompetensi serupa untuk memastikan bahwa perusahaan mengembangkan keunikannya sendiri.
  3. Pemahami kompetensi apa yang pelanggan benar-benar nilai, dan lakukan investasi untuk mengembangkan dan mempertahankan kompetensi yang dihargai.
  4. Buat peta jalan organisasi yang menetapkan sasaran-sasaran untuk membangun kompetensi.
  5. Lakukan aliansi, akuisisi dan pengaturan lisensi lebih lanjut yang akan membangun kempetensi inti.
  6. Dorong komunikasi dan keterlibatan dalam pengembangan kompetensi inti di seluruh organisasi.
  7. Pertahankan kompetensi inti bahkan ketika manajemen mengembangkan dan mengubah bisnis.
  8. Alihdayakan atau divestasi kemampuan non-inti untuk membebaskan sumber daya yang dapat digunakan untuk memperdalam kompetensi inti.

Manfaat

  1. Merancang posisi dan strategi persaingan yang memanfaatkan kekuatan perusahaan.
  2. Menyatukan perusahaan di seluruh unit bisnis dan unit fungsional, dan meningkatkan transfer pengetahuan dan keterampilan di antara mereka.
  3. Membantu karyawan memahami prioritas manajemen
  4. Mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam menjalankan proses bisnis.
  5. Menentukan di mana harus mengalokasikan sumber daya.
  6. Melakukan pengalihdayaan, divestasi dan kemitraan.
  7. Memperluas bidang di mana perusahaan berinovasi, dan meluncurkan produk dan layanan baru.
  8. Menciptakan dan memasuki pasar baru dengan cepat.
  9. Meningkatkan citra dan membangun loyalitas pelanggan.