hit counter

Depresiasi/Penyusutan Aset Tetap, Mengapa Perlu?

Aset tetap berwujud seperti mesin, kendaraan bermotor, perlengkapan dan bangunan memiliki umur terbatas. Mereka tidak akan berguna selamanya. Jika pada saatnya Anda harus membuang atau menjual mereka setelah tidak lagi dapat dipakai, maka selisih antara harga pembelian aset itu dengan harga jualnya (kalau ada) disebut sebagai depresiasi atau penyusutan yang terakumulasi selama masa pakai.

Sebagai contoh, jika sebuah mobil dibeli Rp150 juta dan dijual lima tahun kemudian seharga Rp100 juta, maka nilainya terdepresiasi selama periode penggunaannya sebesar Rp50 juta. Ini adalah satu-satunya waktu di mana depresiasi dapat dihitung secara akurat. Sebelum aset dijual/ dibuang, Anda hanya dapat memperkirakan berapa depresiasi yang seharusnya setiap tahun sementara aset masih digunakan.

Penyusutan adalah beban

Penyusutan adalah bagian dari biaya aset tetap (fixed asset cost) yang dibebankan (dijadikan expense) selama periode penggunaannya oleh bisnis. Jumlah penyusutan yang dibebankan ke laba rugi dalam satu tahun didasarkan pada perkiraan berapa banyak dari keseluruhan kegunaan ekonomis aset tetap yang telah digunakan dalam tahun itu. Itu merupakan beban untuk jasa yang dikonsumsi seperti halnya beban-beban dikeluarkan untuk upah, sewa atau
listrik. Dengan pembebanan ini maka penyusutan mengurangi laba bersih.

Sebagai contoh, jika sebuah komputer yang dibeli seharga Rp12 juta diharapkan dapat digunakan selama tiga tahun, maka dapat diperkirakan pada akhir tahun pertama bahwa sepertiga dari kegunaannya secara keseluruhan telah dikonsumsi. Maka beban penyusutan yang dikenakan adalah sepertiga dari harga komputer, yaitu Rp4 juta. Laba akan berkurang sebesar Rp4 juta dan nilai kompuer dalam neraca akan
berkurang dari Rp12 juta menjadi Rp8 juta.

Penyebab penyusutan

Penyusutan dapat disebabkan oleh kerusakan fisik, faktor ekonomi, waktu, dan susut fisik (deplesi).

  • Kerusakan fisik (aus dan lapuk). Setelah penggunaan yang lama, kendaraan bermotor, mesin atau peralatan pada akhirnya aus. Bangunan, meskipun tidak aus, lama-lama kan menjadi lapuk karena bagian-bagiannya mengalami karat, pembusukan dan pelapukan oleh angin, hujan, sinar matahari dan unsur alam lainnya. Demikian pula, logam pada kendaraan bermotor atau mesin juga akan berkarat. Pemeliharaan yang baik dapat menunda proses ini, namun tidak akan menghentikannya.
  • Faktor ekonomi.  Aset tetap mungkin masih bagus secara fisik, namun karena alasan ekonomi nilainya telah berkurang. Dua faktor ekonomi penyebab penyusutan adalah usang dan tidak memadai. Teknologi baru dapat dengan cepat membuat peralatan usang. Dengan teknologi baru, peralatan baru memiliki kecepatan, keawetan, kepraktisan, keekonomisan, dll yang membuat peralatan lama usang (obsolete) sehingga tidak layak untuk terus dipertahankan. Aset tetap juga dapat tidak layak digunakan karena pertumbuhan dan perubahan dalam ukuran bisnis. Sebagai contoh, sebuah mesin cetak kecil yang dioperasikan oleh bisnis menjadi tidak memadai lagi ketika jumlah  order untuk percetakan semakin besar dan memerlukan mesin cetak yang berkapasitas lebih besar.
  • Waktu. Keausan, pelapukan, keusangan, dll, memang membutuhkan waktu. Namun, waktu juga secara independen berdampak pada masa manfaat legal suatu aset. Misalnya, Anda mungkin setuju untuk menyewa sebuah bangunan selama sepuluh tahun. Uang sewa yang telah Anda bayar di muka harus dijadikan aset (dikapitalisasi) yang memiliki masa manfaat 10 tahun. Ketika setahun telah berlalu, uang muka sewa Anda harus “disusutkan” sebesar 1/10 -nya.  Hal yang sama dilakukan bila Anda membeli sebuah paten yang memiliki sisa masa paten 15 tahun. Ketika masa paten habis maka ia tidak memiliki nilai. Sepanjang masa paten, Anda harus menyusutkannya. Akuntan biasanya menggunakan istilah “amortisasi” (bukan depresiasi) untuk penyusutan jenis ini.
  • Deplesi (susut fisik).  Beberapa aset memang secara fisik susut volumenya oleh pemakaian. Misalnya tambang batubara atau sumur minyak akan secara bertahap kehilangan volume depositnya oleh penambangan. Nilai tambang batubara atau sumur minyak itu harus disusutkan setiap tahun secara proporsional sesuai dengan volume yang diambil.