Laporan keberlanjutan adalah laporan yang memberikan informasi tentang dampak sosial-ekonomi dan kinerja organisasi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. (Pedoman GRI 2006)
Pelaporan berkelanjutan tidak hanya mencakup pembuatan laporan, tetapi merupakan suatu metode untuk menginternalisasi dan meningkatkan komitmen organisasi untuk pembangunan berkelanjutan dengan cara yang nyata bagi seluruh pemangku kepentingan.
Organisasi perlu menjalankan pelaporan keberlanjutan untuk benchmark dan mengevaluasi kinerja keberlanjutan. Untuk pembaca, laporan dapat menjadi alat perbandingan mengenai tata kelola perusahaan dan membuka jalan untuk berdialog dengan pembuat laporan mengenai berbagai hal yang terkait dengan keberlanjutan. Bagi organisasi, pelaporan dapat meningkatkan komparabilitas dan mengurangi biaya keberlanjutan, meningkatkan reputasi dan diferensiasi di pasar, melindungi dari erosi merek.
Bagaimana menerapkan proses pelaporan keberlanjutan?
Setelah keputusan pelaporan keberlanjutan diambil, tim dibentuk untuk melaksanakan proses. Langkah pertama dalam proses implementasi adalah membangun kapasitas tim dan menciptakan kesadaran di seluruh organisasi. Sebuah penilaian materialitas kemudian dilakukan yang merupakan proses identifikasi dan evaluasi risiko usaha yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan yang berbeda dalam lingkup ekonomi, lingkungan dan sosial dan peran mereka bagi organisasi. Hal ini melibatkan identifikasi masalah dan pemangku kepentingan dan penetapan prioritas menggunakan Protokol GRI (Global Reporting Initiative).
Pelaporan kemudian dikembangkan dengan menggunakan GRI Framework. Isi laporan terdiri dari ruang lingkup, batasan-batasan dan kelengkapan. Kualitas laporan tergantung pada keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan dan keandalan.
Tujuan Pelaporan
Organisasi menerbitkan laporan keberlanjutan laporan untuk:
- Menunjukkan komitmen terhadap lingkungan atau isu-isu sosial, kepada karyawan dan masyarakat yang mereka layani.
- Mempromosikan transparansi dan meminta umpan balik atas kinerja dalam menanggapi tuntutan informasi dari pihak investor, pelanggan, regulator, kelompok advokasi dan organisasi non-pemerintah (LSM).
- Menunjukkan upaya untuk membangun dan memelihara hubungan dengan pihak eksternal seperti masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya
- Mengelola dan mengkomunikasikan risiko secara lebih baik.
- Meningkatkan atau melindungi reputasi.
- Menumbuhkan nilai pemegang saham dan nilai merek.