Hierarki kebutuhan adalah tingkat-tingkat kebutuhan manusia. Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi untuk hidup sehat. Kebutuhan-kebutuhan ini memotivasi kita untuk bertindak dengan cara yang kita lakukan, dan khususnya, dengan cara yang memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan itu tidak semua sama pentingnya, tetapi ada dalam hirarki (berbentuk seperti piramida).
Membentuk dasar adalah kebutuhan fisiologis yang penting untuk kelangsungan hidup. Ini termasuk kebutuhan akan oksigen, air, dan makanan. Barulah ketika tingkat kebutuhan di bawah ini terpenuhi maka Anda dapat naik untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Tingkat kedua terdiri dari kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang meliputi stabilitas dan lingkungan yang aman dari bahaya. Ini mungkin berarti menemukan pekerjaan yang stabil, memiliki sebuah rumah di lingkungan yang aman, atau memiliki sejumlah uang di bank. Tingkat ketiga mengacu kebutuhan cinta dan kasih sayang. Ini mungkin berarti memiliki pasangan hidup, teman, keluarga, kelompok keagamaan, atau jaringan pendukung lainnya. Tingkat keempat terdiri dari kebutuhan harga diri (self esteem), yang dapat mencakup kebutuhan akan pengakuan, penghormatan, kepercayaan, martabat, dan rasa prestasi. Ini mungkin berarti menyelesaikan gelar sarjana, lulus ujian sertifikasi, atau mendapatkan promosi dalam karir seseorang. Tingkat kelima dan tertinggi adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri , yaitu kebutuhan untuk terus-menerus mencapai potensi seseorang dan menjadi orang terbaik yang mungkin diraih.
Orang yang mencapai aktualisasi diri cenderung memiliki lebih banyak “pengalaman puncak” daripada mereka yang tidak. Pengalaman puncak mengacu pada saat-saat sukacita ekstrim, euforia, atau perasaan melambung di mana seseorang merasa utuh, hidup sepenuhnya dan selaras dengan alam semesta.